Tuesday, February 3, 2015

Offshore Pipeline Installation

Instalasi pipeline dilakukan menggunakan kapal khusus (lay-vessel). Ada beberapa metode dalam instalasi pipa, metode yang umum digunakan yaitu S-Lay, J-Lay serta reeling.


  1. Metode S-Lay
    Metode S-lay biasanya digunakan dalam instalasi pipa untuk perairan dangkal. Pada metode ini, pengelasan pipa dilakukan di barge yang kemudian disalurkan menuju ke stinger hingga menuju dasar laut. Pipa pada stinger akan mengalami lekukan akibat perbedaan elevasi awal pipa terhadap dasar laut yang biasa disebut sebagai overbend. Lekukan yang terjadi sebelum pipa mencapai dasar laut disebut sebagai sagbend. Konfigurasi overbend dan sagbend ini membentuk huruf “S” sehingga metode instalasi ini disebut sebagai metode s-lay.


  2. Metode J-lay
    Metode J-lay digunakan untuk instalasi pipa di perairan dalam. Saat instalasi, tidak terjadi overbend karena pada barge tidak digunakan stinger. Instalasi dilakukan dengan cara menempatkan pipa dalam posisi vertikal. Barge yang digunakan untuk instalasi dilengkapi dengan tower yang bergunan untuk memposisikan pipa dan tempat penyambungan pipa.


  3. Metode Reel Lay
    Metode reel lay merupakan metode instalasi pipa dengan cara menggulung pipa panjang pada sebuah gulungan berukuran raksasa yang kemudian pipa tersebut akan dipasang di dasar laut seperti pada pemasangan kabel bawah laut.
    Barge yang digunakan untuk menginstal pipa dilengkapi dengan gulungan (reel) raksasa serta chute yang berfungsi sebagai landasan sebelum pipa diturunkan agar pipa tidak tertekuk saat instalasi.
    Pipa yang digunakan untuk metode ini tidak dilapisi dengan selimut beton. Adapun lapisan pelindung yang digunakan berupa lapisan anti korosi seperti lapisan dari bahan epoxy. Pipa terlebih dahulu dibuat di darat baru kemudian ditarik dan digulung ke reel dalam barge. Setelah proses penggulungan kemudian barge bergerak menuju tempat pemasangan pipa.

     
  4. Tow Method
    Saat instalasi pipa dengan metode ini, pipa di rakit di darat menjadi segmen-segmen sepanjang 200-300 meter yang kemudian akan diberi akses menuju perairan melalui launching ramp atau roller yang dibangun sepanjang pantai menuju surf zone. Setelah itu, segmen pipa yang telah siap ditarik ke laut dengan menggunakan barge/tow vessel yang berada 1000 meter atau lebih dari pantai. Setelah segmen pipa pertama ditarik, kemudian ujung segmen yang berada di darat akan di las dengan segmen berikutnya, sementara barge berpindah maju untuk bersiap menarik kembali. Hal ini akan dilakukan sampai panjang pipa yang direncanakan.


Dibawah ini merupakan beberapa contoh lay-vessel yang digunakan dalam instalasi pipa bawah laut.

Untuk keterangan lebih jelas, dapat dilihat pada link.

Referensi :
Yong Bai, Qiang Bai (2005), Subsea pipelines and Risers, Elsevier

No comments:

Post a Comment