Wednesday, February 4, 2015

Pipeline Corrosion Resistance Alloy Material


Corrosion Resistance Alloy Pipe merupakan pilihan utama untuk pipa penyalur cairan yang sangat korosif. Hal ini disebabkan oleh karena lapisan internal yang terbuat dari material-material yang tahan korosi. 
Potongan corrosion resistant alloy pipe

Material tersebut terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu :
  • Stainless Steel
Merupakan material tahan karat. Biasanya material pembentuknya menggunakan steel dengan kode bahan 316L, 625 (Inconel), 825, 904L, dll
  • Chrome Based Alloy
Merupakan material tahan karat yang menggunakan senyawa krome sebagai bahan tambahan dalam pembuatan alloy. Biasanya Chrome Based Alloy menggunakan kode13 Cr, Duplex, Super Duplex.
  • Nickel Based Alloy
Nikel merupakan material tahan karat lainya. Material ini cocok digunakan untuk transport fluida hydrocarbon dengan temperature rendah. Seperti LNG ( Liquified Natural Gas ) yang memiliki suhu – 160oC. contoh material berbasi nickel adalah 36 Ni (Invar)
  • Titanium
Titanium merupakan material tahan karat dengan banyak kelebihan, selain anti karat, bahan ini juga ringan ( 56% berat steel ), selain itu memiliki tensile strength yang tinggi ( hingga 200 ksi ). Kekurangan material ini ada pada ongkons pembuatanya yang mahal ( 10x ongkos pembuatan steel).
  • Alumunium
Alumunium merupakan logam yang termasuk kedalam jenis Corrosion Resistan Alloy material. Material ini termasuk material yang ringan beratnya hanya 1/3 dari berat steel. Namum memiliki tensile strength yang relative rendah kurang lebih hanya 90 ksi. 
Berikut adalah table yang menunjukan kandungan senyawa crome dalam material pipa berdasarakan jumlah asam yang terkandung dalam fluida.
image

Referensi :
Keuter, Johannes, 2014, IN-LINE INSPECTION OF PIPES USING CORROSION RESISTANT ALLOYS (CRA), Pigging Products & Services Association

No comments:

Post a Comment